
Jarang-jarang gitaris jaman sekarang
yang tidak menggunakan efek gitar dalam susunan rignya .
Jika
kamu hanya menggunakan satu atau dua pedal, jalur sinyal kamu masih
cukup sederhana dan relatif rapi. Namun bagaimanapun juga kebanyakan
gitaris, menggunakan banyak stompboxes, perangkat rack-mount, dll,
dan jika kamu adalah salah satu dari orang gitaris yang memiliki
banyak efek yuag tersusun di kaki Anda, muncul pertanyaan, "Bagaimana
seharusnya mengurutkan efek efek ini?”
Tidak ada aturan yang pasti. Kamu dapat
menempatkan pedal efek-efek tersebut dalam urutan apapun yang kamu
inginkan, dan biarkan insting dan telingamu menjadi guide/pemandu,
seringkali menyusun efek dengan cara begitu sudah cukup ok. Tapi
sebenarnya ada beberapa aturan konvensional tentang penempatan efek
yang biasanya disusun seperti ini: efek yang bertype “gain”
urutan pertama, lalu diikuti oleh efek yang bertype
time-based/modulation kedua, reverb ketiga, menyusul efek lainnya
keempat, dan EQ biasanya bisa ditempatkan dimanapun dalam susunan
yang kamu inginkan.
Jadi, jika kamu menggunakan banyak efek
dan kamu ingin mengatur penempatannya , inilah rincian susunan efek
yang umum diikuti, dalam urutan tipikal yang biasanya disusun dalam
rantai efek:
1. Efek Gain. Efek-efek type ini
bersifat lebih ke arah menaikkan gain daripada merubah warna suara,
yang termasuk didalam type ini : Preamp, Compressor, Distortion,
Wah-wah Pedal dan EQ (EQ bisa dimasukkan dalam special case, nanti
akan kita bahas lebih lanjut). Pedal Distortion bisa menambahkan
banyak unsur harmonic content ke dalam sinyal gitarmu, jadi efek type
lain yang dipasang setelah Distortion akan bersuara lebih intense.
Wah-wah Pedal sebenarnya merupakan sebuah bentuk lain dari sirkuit EQ
yang aktif, dengan jangkauan frekuensi yang bervariable dan mampu
menghasilkan warna sound yang bervariasi juga; biasanya ditempatkan
setelah efek-efek gain booster seperti Preamp atau Distortion, Namun
Jimi Hendrix menempatkan Wah-wahnya sebelum pedal Distortionnya, kamu
pun sebenarnya bisa menyusunnya seperti itu (seperti yang kita bilang
sebelumnya, tidak ada aturan pasti yang kaku disini)
2. Efek Time-based/modulation. Efek ini
mengkombinasikan sinyal asli gitar kamu dengan sinyal yang sama yang
dimanipulasi timingnya. Di dalam type ini mencakup di dalamnya
beberapa efek yang secara sonic paling berwarna-warni dan menambahkan
nuansa “ruang”, termasuk di dalamnya Chorus, Flanger, Pitch
Shifter dan Delay. Tidak seperti efek bertype Distortion, efek
time-based seringkali paling bagus ditempatkan dalam bagian “effects
loop” dari mata rantai efek (setelah preamp pada sebuah amplifier
dan sebelum bagian power amp) dari amplifier yang digunakan, ini
lebih bagus daripada menggunakannya di depan di antara
gitar-amplifier.
3. Reverb. Reverb disini bisa dibedakan
sebagai suara ambient yang lebih alami daripada sound delay yang
ambient nya lebih terasa artificial. Biasanya ditempatkan paling
akhir dalam rangkaian efek, walaupun bisa juga dipakai untuk
menghasilkan sound yang berbeda dengan cara menempatkannya di urutan
lebih awal (contoh yang sangat bagus adalah penggunaan “gated
reverb” untuk snare drum yang sangat populer di sekitar tahun
80an).
4. Efek-efek lain. Tidak semua efek
bisa masuk kedalam kategori-kategori efek diatas, namun kita tetap
masih bisa menyusunnya secara masuk akal. Phase Shifter mempunyai
efek yang mirip dengan Flanger, walaupun Phase Shifter lebih ke arah
EQ-Based daripada Time-based, tapi kita bisa menempatkannya dengan
pas ke bagian efek Time-based. Octave Dividers adalah bentuk lain
dari perangkat Pitch-shifting, dan juga bisa ditempatkan ke dalam
efek Time-based. Exciters didesain untuk membuat keseluruhan sound
anda lebih hidup dan berdenting, jadi menempatkannya ke dalam akhir
rangkaian efek (sebelum reverb) adalah pilihan yang masuk akal. Efek
Noise Gate didesain untuk menghilangkan suara-suara buzzing yang
tidak diingikan, biasanya bisa ditempatkan dibelakang atau dalam
“effects loop” tepat sebelum Reverb, hal ini dikarenakan jika
anda menempatkannya setelah Reverb, ini akan menghasilkan sound
Reverb yang terpotong oleh Noise Gate secara kasar.
5. EQ: Sebuah Perkecualian. EQ
(Equalization) sebenarnya merupakan salah satu bentuk efek bertype
Gain, bedanya EQ hanya memboosting atau mengurangi
frekuensi-frekuensi tertentu dan tidak keseluruhan sinyal, efek EQ
tidak mengubah sinyal suara secara keseluruhan, digunakan khusus
untuk mengoreksi frekuensi-frekuensi terntentu yang berubah dari
suara yang aslinya yang diakibatkan oleh elemen-elemen efek lain
dalam jalur sinyal kita, dan karenanya dapat ditempatkan di manapun
dalam rantai efek sesuai keinginan kita.
Remember that these are guidelines, not
rules. Your creativity can extend not only to which effects you use,
but also to the order in which you combine them.
Ingat-ingat bahwa semua yang tertulis
di atas hanyalah sebuah guideline, bukan aturan yang kaku.
Kreatifitas kamu akan selalu berkembang, tidak cuma efek apa yank
kamu gunakan. Namun juga bagaimana cara menyusunnya untuk mendapatkan
sound yang diinginkan.
Dd Crow